BANGKU HIJAU DI TAMAN

Roma 8:14
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
 
Pada bulan Ferbuari – Maret 1982 Pdt. Danieal Alexander, dibawa   Tuhan ke Tiongkok. Dengan sombong beliau berpikir bahwa di Tiongkok nanti beliau akan mengajar  dan bekhotbah. Ternyata sesampainya disana beliau hanya mendapat kesempatan satu kali saja untuk sharing firman Tuhan, selanjutnya yang beliau lakukan hanya belajar dari gereja Tuhan di sana.
 
Jemaat Gereja Tuhan di Tiongkok sebelumnya tidak pernah tau jam dan tempat berkumpul untuk beribadah.
Waktu di Guangzhou China, penerjemahnya berkata kepada Pdt. Daniel, bahwa hari ini mereka akan adakan kebaktian sehingga Beliau bertanya kepada penerjemahnya, dimana dan jam berapa mereka akan kebaktian. Penerjemahnya menjawab: “Belum tau.” Beliau agak kaget. Siangnya beliau bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, namun penerjemahnya menjawab belum tau juga. Sebelum sore beliau bertanya dengan pertanyaan yang sama, namun jawabannya tetap sama, belum tau. Tiba-tiba sebelum gelap penerjemahnya berkata, ayo kita berangkat. Mereka berangkat dan setibanya di sana, beliau melihat ada beberapa  orang duduk di bangku hijau panjang di sebuah taman. Di sanalah mereka beribadah dan dalam ibadah mereka mempraktekkan apa yang surat-surat paulus katakan. Apabila kamu bertemu, kamu harus saling mempersembahkan sesuatu, saling menguatkan, saling menghibur dan saling mendoakan satu dengan lainnya. Sedangkan beliau sendiri walaupun tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, namun beliau hanya bisa duduk mendengar dan melihat sambil menagis, karena merasakan hadirat Tuhan yang luar biasa, dan sebelum tiga puluh menit mereka bubar dan pulang. Karena ada aturan yang sangat keras sekali di Tiongkok. Pemerintah komunis membatasi warganya hanya boleh berkumpul di bawah  dua puluh orang  dan dalam waktu tiga puluh menit. Bila diketahui melanggar mereka akan ditangkap, dengan tuduhan merencanakan pemberontakan.
 
Dalam perjalanan pulang Pdt. Daniel berkata kepada penerjemahnya;“Tunggu, tunggu. Tadi pagi, siang dan sore, saya bertanya dimana kebaktiannya kamu bilang  tidak tahu. Mengapa tiba-tiba kita bisa berkumpul di sini?” Lalu penerjemahnya berkata; “Memang tadi sore saya baru di kasih tahu. Pdt Daniel bertanya lagi; “Siapa yang kasih tahu? Karena di rumahmu tidak ada telpon dan tidak ada yang datang memberi tahumu.”Jawab penerjemah; “Oh ya tadi sore Roh Kudus yang beri tahu saya bahwa pertemuannya di taman, di satu bangku hijau yang panjang. Pdt. Daniel bertanya lagi; “Tadi kalian tidak saling kenal, bagaimana kalau ada penyusup, apakah kalian tidak takut ditangkap?”Penerjemahnya menjawab; “Yang tahu di mana dan jam berapa kebaktian diadakan, itu pasti  anak-anak Allah yang terbiasa hidup dipimpin oleh Roh Allah. Jadi tentara komunis tidak akan tahu kalau Roh Kudus bicara kepada kami. Jawaban itu membuat Pdt. Daniel Alexander tersentak dan kagum apa yang dilakukan Roh Kudus kepada gereja Tuhan yang ada  di Tiongkok. Beliau teringat akan apa yang dikatakan rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di Roma 8:14. Pernah juga jam dua subuh dibangunkan Roh Kudus dan ikut kebaktian di pingir sungai. Diajak kebaktian di bus, dengan hanya diberitahukan nomor mobilnya oleh Roh Kudus. Pernah juga diajak kebakian di depan tokoh Roti, dan beberapa tempat lainnya.
 
Saudara- saudara yang terkasih di Tuhan Yesus Kristus, kesaksian mengenai hidup dipimpin oleh Roh Kudus yang dialami oleh para rasul dan jemaat mula-mula, di mana Tuhan selalu mengarahkan mereka pergi ke berbagai tempat untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah dan meluputkan mereka dari berbagai ancaman, itu masih terus terjadi sampai hari ini bagi gereja Tuhan. Itulah yang Pdt. Daniel Alexander alami dan saksikan bagaimana Roh Kudus memimpin gereja Tuhan di Tiongkok pada saat mereka ada  dalam tekanan oleh pemerintah komunis.
 
Roh Kudus juga akan terus memimpin kita, di mana pun kita berada dan di dalam keadaan apapun. Karena ini adalah jaminan dan bentuk pimpinan Bapa di sorga kepada  kita anak-anak-Nya yang ada di dunia ini.

Pertama, kita harus tahu bahwa kita ini adalah anak-anak Allah, yang akan dipimpin oleh Roh Allah
Kedua, kita harus membangun hubungan setiap hari dengan-Nya. Karena dengan terus membangun hubungan setiap hari dengan Bapa, kita akan semakin dekat dengan-Nya, dan dengan kedekatan itulah kita baru bisa merasakan keberadaan Roh Kudus dan merasakan pimpinan-Nya. Roh Kudus akan berbicara kepada kita, asalkan kita mau berbicara dengan-Nya, setiap saat dalam keadaan apapun bahkan dalam hal-hal yang sepele Roh Kudus terus mengingatkan dan berbicara kepada kita.
 
Oleh karena itu mari kita mulai melatih diri berbicara dengan Roh Kudus, temukan, alami dan buktikan sendiri bahwa Roh Kudus itu ada dan hidup. Dia tidak pasif tetapi aktif menyertai kita sampai selama-lamanya, Amin.

BR-GKK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *