Roh Allah
Kejadian 1:2 “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”
“Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” Naskah Ibrani menulisnya, ‘VERUAKH ‘ELOHIM MERAKHEFET ‘AL-PENEY HAMAYIM,’ dan Roh Allah ‘merakhefet’ di atas permukaan air. Ini adalah bahasa ‘alegoris’ (kiasan) yang arti harfiahnya tidak ‘melayang-layang’, tetapi sebenarnya lebih tepat diterjemahkan dengan ‘MOVING’ (Ibrani: ‘MERAKHEFET’ asal kata – ‘RAKHAF’).
Kata ‘Roh’ dalam bahasa Ibrani ‘RUAKH’, Noun ‘Feminine’, Yunani ‘PNEUMA’, Noun ‘NEUTER’, harfiah ‘angin’ atau ‘nafas’. Kata ‘Roh’ dalam Alkitab Bahasa Indonesia diterjemahkan dari kata Ibrani ‘RUAKH’, dan Yunani ‘PNEUMA’.
Terkadang kata ‘RUAKH’ mengandung arti ‘pusat hidup’, searti dengan ‘NEFESY’, tetapi dalam arti itu jumlahnya sedikit dan umumnya ‘RUAKH’ yang berarti bernyawa berkaitan dengan ‘NEFESH’, makhluk hidup.
ROH = RUAKH :
– Sering berarti ‘angin’, dan sering pula dianggap berkuasa, bahkan bisa merusak: Keluaran 10:13;
14:21; Ayub 21:18; Mazmur 1:14; Yehezkiel 37:1-14.
– Dalam psikologi, ‘RUAKH’ berarti pendorong yang dominan: Bilangan 5:14; 14:24.
– 1 Raja-raja 22:19-25, memperlihatkan bahwa yang dimaksud ialah roh yang berpribadi.
– Sebagai sarana berbagai tugas untuk pelayanan Ilahi: Bilangan 11:25; Mikah 3:8.
Dalam Perjanjian Baru (PB)
Istilah Yunani ‘PNEUMA’ padanan dari ‘RUAKH’, Noun ‘Feminine’, terdapat 220 kali dalam Perjanjian Baru (PB), 91 kali dengan atau tanpa keterangan mengenai sifat atau sumbernya, mengacu pada Roh Kudus.
Arti umum ‘PNEUMA’ serupa dengan arti ‘RUAKH’, tetapi tekanannya berubah terutama dalam surat-surat Paulus. Di situ ‘PNEUMA’ jarang mengacu pada pihak manusia, tetapi pada Roh Allah.
– Yohanes 3:8, ‘PNEUMA’ berarti ‘angin’.
– 2 Tesalonika 2:8 berarti ‘nafas’.
– Juga dapat berarti unsur diri manusia yang tetap lestari sesudah kematian:
Matius 27:50; Lukas 8:55; Kisah Para Rasul 7:59.
– Pada kesempatan lain dirujuk sebagai ‘Yang datang dari Tuhan’ (maksudnya Kristus) dalam ayat
ini:Kisah Para Rasul 16:7.
– Dalam beberapa ayat terdapat ungkapan ‘Roh Kudus’: Matius 12:32.
– Roh Kudus ditempatkan berdampingan dengan Allah, Bapa dan Anak, dalam rangka keilahian dan
kesetaraan: Matius 28:19; 2 Korintus 13:14.
MINTALAH ROH KUDUS
Lukas 11:13 “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 6:5-14; 7:9-13)
Dalam khotbah di bukit, Yesus mengajarkan tentang ‘Hal Berdoa’. “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Bapamu yang di Surga akan memberikan yang terbaik bagimu.” Ini sejalan dengan apa yang Yesus janjikan kepada murid-murid, bahwa mereka harus menunggu di Yerusalem sampai Roh Kudus turun dan memenuhi mereka (Kisah Para Rasul 1:4-5; 2:113). Ia tidak menjanjikan kepada mereka makanan, minuman, sandang dan papan.
Matius 6:31 “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Karena semuanya itu akan ditambahkan kepada kita.” (Matius 6:33b)
Tuhan memanggil Abraham, Ishak, dan Yakub serta memberkati mereka dengan semua berkat rohani maupun jasmani. Mereka sangat kaya raya pada zamannya, begitupun bagi bangsa Israel yang Tuhan pilih, sampai hari ini mereka menikmati semua berkat Tuhan yang Tuhan janjikan.
Refleksi:
Tuhan memanggil kita dan menjamin seluruh kehidupan kita. Kita tidak perlu meminta berkat yang sudah Tuhan tambahkan. Kita hanya butuh Allah Roh Kudus, sebagai jaminan atas iman kita di dalam Kristus. Setiap hari kita berdoa agar Allah Roh Kudus memenuhi hati dan pikiran kita dengan hati dan pikiran-Nya, menguasai cara pandang kita dengan cara pandang-Nya, menuntun langkah kita agar setiap keputusan kita sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya (Kisah Para Rasul 4:23-31)
BR-GKK